Wawancara adalah suatu tahap yang harus ditempuh sebelum kita diterima sebagai bagian dalam perusahaan. Berkaitan dengan hal tersebut, pada artikel kali ini kami akan memberikan 15 tips agar wawancara kerjamu berjalan dengan lancar. Yuk langsung simak saja artikelnya!
15. Buktikan kalau kamu mampu dan katakan alasanmu menginginkan pekerjaan itu
Bersiaplah untuk masuk ke setiap wawancara dengan tiga sampai lima poin pertanyaan penting. Salah satunya pasti seperti apa yang membuat kamu pantas menjadi kandidat terbaik untuk mendapatkan salah satu posisi dalam perusahaan tersebut. Jawablah dengan percaya diri. Ungkapkan kelebihan yang kamu miliki. Hal ini tentunya nggak terlalu sulit dilakukan, terutama bagi yang sudah memiliki pengalaman wawancara pekerjaan sebelumnya.
Kamu juga harus siap menjawab jika ditanya mengapa kamu menginginkan pekerjaan itu. Jelaskan semuanya dari segi minat, gaji yang ditawarkan, dan lain-lain. Jika seorang pewawancara menganggapmu tidak benar-benar tertarik terhadap pekerjaan tersebut, ia tidak akan memberimu kesempatan atau tawaran, tidak peduli seberapa baik kualitas dirimu.
14. Persiapkan pertanyaan wawancara umum
Kamu bisa mengetahui berbagai pertanyaan yang sering muncul di suatu wawancara melalui buku tentang wawancara, atau mencarinya di internet. Walaupun kelihatannya remeh, jangan anggap sepele hal ini. Misalnya kamu telah menemukan daftar yang berisi sekitar seratus pertanyaan.
Seleksilah dengan baik dan pikirkan pertanyaan mana yang memiliki kemungkinan paling besar muncul di wawancara yang akan kamu hadapi. Lalu siapkan jawabannya dan pelajari, sehingga kamu tidak akan kebingungan atau merasa kaget saat melakukan wawancara yang sebenarnya.
13. Beradalah di pihak yang sama dengan pewawancara
Banyak pewawancara memandang wawancara kerja sebagai permusuhan. Calon yang diwawancarai akan mencoba untuk mengorek tawaran dari si pewawancara, dan tugas pewawancara adalah untuk mempertahankannya. Lakukanlah dengan cerdas. Tempatkan dirimu agar berada di pihak yang sama dengan pewawancara. Katakan kalau kamu seneng dapat mengenal dan mempelajari tentang perusahaan itu.
12. Bersiaplah untuk menangani pertanyaan yang sensitif
Wawancara pertanyaan tentang ras, usia, jenis kelamin, agama, status perkawinan, dan orientasi seksual adalah pertanyaan yang cukup sensitif. Namun mungkin kamu akan mendapatkan salah satu diantaranya. Jangan gugup atau tersinggung bila dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Jawablah senetral dan setenang mungkin. Dan yang terpenting, kamu harus tetap percaya diri saat mengatakannya.
11. Siapkan pertanyaan untuk ditujukan kepada pewawancara
Datanglah ke wawancara dengan menyiapkan beberapa pertanyaan cerdas untuk menunjukkan pengetahuanmu tentang perusahaan serta niat seriusmu untuk bergabung. Pewawancara selalu bertanya apakah kamu memiliki pertanyaan. Dan paling tidak, kamu harus mempunyai satu atau dua hal untuk ditanyakan.
Kalau kamu menjawab tidak ada yang ingin ditanyakan, si pewawancara akan menyimpulkan kalau kamu tidak terlalu tertarik bekerja di perusahaan tersebut. Janganlah menjadi terlalu pasif! Yakin pada dirimu sendiri dan buktikan bahwa kamu bisa dan pantas direkrut.
Kalau kamu menjawab tidak ada yang ingin ditanyakan, si pewawancara akan menyimpulkan kalau kamu tidak terlalu tertarik bekerja di perusahaan tersebut. Janganlah menjadi terlalu pasif! Yakin pada dirimu sendiri dan buktikan bahwa kamu bisa dan pantas direkrut.
10. Gunakanlah bahasa tubuh yang tepat
Saat datang ke suatu wawancara kerja, kamu harus tahu bagaimana menempatkan diri. Berpakaianlah dengan rapi, jangan merias wajah terlalu berlebihan. Buat kontak mata saat berbicara, jabat tangan si pewawancara dengan penuh percaya diri, duduk dengan postur yang tegak, serta berbicaralah dengan intonasi yang baik dan jelas. Hal ini akan mempengaruhi penilaian pewawancara berkaitan dengan kepercayaan dirimu.
Satu lagi, jangan memakai parfum dengan bau yang terlalu kuat. Terkadang tempat untuk wawancara hanyalah berupa sebuah ruangan kecil dengan sirkulasi udara yang terbatas. Aroma parfum yang kuat akan memenuhi satu ruangan dan membuat kenyamanan masing-masing pihak menjadi terganggu.
Satu lagi, jangan memakai parfum dengan bau yang terlalu kuat. Terkadang tempat untuk wawancara hanyalah berupa sebuah ruangan kecil dengan sirkulasi udara yang terbatas. Aroma parfum yang kuat akan memenuhi satu ruangan dan membuat kenyamanan masing-masing pihak menjadi terganggu.
9. Beri kesan yang baik selama 5 menit pertama
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pewawancara mengambil keputusan tentang kandidat dalam lima menit pertama wawancara dan kemudian menghabiskan sisa waktu dengan mencari hal-hal untuk mengkonfirmasi keputusan tersebut. Jadi apa yang bisa kamu lakukan untuk mendapat kesan yang baik selama lima menit pertama adalah jadilah percaya diri.
Tampakkanlah energi dan antusiasme dirimu dalam wawancara hari itu. Kamu juga bisa memberikan komentar-komentar yang positif tentang perusahaan.
Tampakkanlah energi dan antusiasme dirimu dalam wawancara hari itu. Kamu juga bisa memberikan komentar-komentar yang positif tentang perusahaan.
8. Bawalah salinan resume ke setiap wawancara
Selalu bawa salinan resume milikmu saat wawancara meskipun kamu sudah memberikannya sebelumnya. Jika pewawancara lupa membawa atau meninggalkan resume milikmu, kamu bisa langsung menyerahkan salinan resume yang sudah kamu persiapkan. Hal tersebut tentunya akan menghemat banyak waktu dan juga membuat kamu dinilai sebagai orang yang tanggap oleh si pewawancara.
7. Maksimalkan pertanyaan "Ceritakan tentang dirimu"
Banyak pewawancara memulai wawancara dengan pertanyaan ini. Jadi bagaimana seharusnya kamu merespons? Kamu bisa bercerita mulai dari di mana kamu dilahirkan, apa pekerjaan orangtuamu, berapa banyak saudara yang kamu miliki, dan berapa banyak hewan peliharaan yang kamu miliki. Tapi hal tersebut tidak tepat, sebab pewawancara mana yang menuliskan jumlah peliharaan seorang calon karyawan selama proses wawancara? Sebaiknya kamu jangan membuang-buang waktu dan bercerita melantur. Daripada itu, coba kamu ceritakan tentang keahlian yang kamu miliki atau bagaimana pengalamanmu bekerja sebelumnya.
6. Bersikap tegas dan bertanggung jawab selama wawancara
Mungkin karena berusaha bersikap sopan, beberapa kandidat yang diwawancarai menjadi terlalu pasif selama wawancara kerja. Tetapi kesopanan tidak sama dengan bersikap pasif. Sebuah perusahaan tidak membutuhkan seorang karyawan yang pasif dan tidak cepat tanggap. Jangan membuat kesalahan dengan hanya diam menunggu pewawancara selalu bertanya kepadamu.
Jangan mengeluh dan jangan perlihatkan kelemahanmu. Sebaliknya, perlihatkan jika kamu adalah seseorang yang memiliki pribadi tegas serta dapat bertanggung jawab.
Jangan mengeluh dan jangan perlihatkan kelemahanmu. Sebaliknya, perlihatkan jika kamu adalah seseorang yang memiliki pribadi tegas serta dapat bertanggung jawab.
5. Persiapkan dirimu untuk pertanyaan seperti "Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?"
Jawaban dari pertanyaan seperti ini akan menjadi salah satu poin penentu apakah nantinya kamu akan diterima atau tidak di perusahaan. Agar tidak terlalu gugup jika mendapat pertanyaan seperti ini, pastikanlah kamu telah mempersiapkan jawabannya dan telah berlatih sebelum proses wawancara yang sesungguhnya dimulai.
Lakukanlah terus sampai kamu benar-benar merasa yakin untuk menyampaikan jawaban tersebut saat proses wawancara. Bila perlu, mintalah bantuan orang terdekatmu untuk bersikap seolah-olah menjadi pewawancara agar kamu tidak merasa canggung berbicara kepada si pewawancara nanti.
Lakukanlah terus sampai kamu benar-benar merasa yakin untuk menyampaikan jawaban tersebut saat proses wawancara. Bila perlu, mintalah bantuan orang terdekatmu untuk bersikap seolah-olah menjadi pewawancara agar kamu tidak merasa canggung berbicara kepada si pewawancara nanti.
4. Jangan khawatir jika cara berbicaramu terdengar kaku
Beberapa orang khawatir bahwa jika mereka melatih jawaban terus menerus mereka akan terdengar kaku atau seperti robot selama wawancara. Sedikit terdengar kaku bukan merupakan masalah besar, karena yang terpenting adalah kamu menyampaikannya dengan percaya diri. Tetapi sebaiknya kamu menyempurnakan cara berbicaramu itu dengan terus berlatih agar terdengar lebih natural.
3. Berpikir positif
Tidak ada yang suka dengan seseorang yang berhobi mengeluh, jadi jangan memikirkan pengalaman negatif selama wawancara. Jika pewawancara menanyakan apakah kamu sempat mengalami sesuatu yang buruk di perusahaan sebelumnya, sebaiknya kamu menjawabnya dengan cerdas. Jangan menjawabnya dengan kesan seperti mengeluh atau curhat karena itu dapat membuat penilaian akan dirimu menjadi buruk.
2. Terus berlatih
Kita bisa karena terbiasa. Dan untuk membiasakan diri, kita harus terus semangat untuk berlatih. Wawancara kedengarannya adalah suatu hal yang simpel dan cukup mudah, tetapi kamu tidak boleh meremehkannya atau kamu akan menyesal nantinya. Teruslah berlatih agar kamu terlihat professional saat diwawancarai. Tunjukkan bahwa kamu adalah seseorang yang kuat dan bisa diandalkan bila diterima di perusahaan nanti.
1. Jangan menyerah
Dalam hidup, keberhasilan dan kegagalan memang wajar untuk terjadi. Jangan merasa terpuruk atau sedih berlarut-larut bila kamu gagal diterima di perusahaan yang kamu inginkan. Bangkitlah dan renungkan hal-hal apa yang membuatmu tidak diterima. Kemudian perbaiki dan terus belajar. Lalu bila kamu telah siap, lamarlah bekerja di perusahaan lainnya dan persiapkan diri untuk wawancara yang selanjutnya. Kamu pasti bisa melakukanya!